Sabtu, 27 November 2010

Fenomena matahari cincin terjadi kembali di Indonesia

Fenomena alam berupa matahari cincin kembali terlihat di Indonesia. Bila sebelumnya di pulau Belitung, sekarang terlihat di Prabumulih, Sumatera Selatan. Kejadian alam yang disebut efek halo itu cukup membuat warga masyarakat heboh dan berebut mengabadikan dengan ponsel.


Fenomena matahari dikelilingi awan hitam dan bercincin pelangi itu pernah terjadi, Jumat (17/09/2010) lalu. Fenomena itu kembali muncul, Kamis (14/10/2010) sekitar pukul 11.00 WIB. Sama seperti sebelumnya, matahari bercincin itu muncul saat cuaca sedang teriknya.

Kejadian itu membuat warga heboh. Mereka yang saat itu berada di luar rumah kemudian mengabarkan fenomena itu ke warga lain. Para karyawan yang ada di dalam kantor pun langsung berhamburan ke luar melihat fenomena tersebut. Mereka pun mengabadikan momen tersebut.

Mereka yang berada di lantai atas naik menuju atap gedung untuk sekedar melihat momen itu. Sementara mereka yang berkantor di tengah gedung terpaksa melongokkan kepalanya melalui jendela dan melihat ke langit. Sebagian hanya mengeluarkan tangan ke arah jendela dan memotret fenomena itu.

Fenomena itu sendiri berlangsung sekitar 15 menit lamanya. Hingga pukul  11.20 WIB fenomena halo itu masih terlihat. Namun sebagian garis lingkaran sudah pecah dan menjadi awan putih.

Terkadang fenomena matahari cicin ini ada kaitannya akan terjadi bencana besar-besaran. becana yang disebabkan proses perubahan iklim maupun akibat pergeseran lempeng. Kita hanya bisa berdo'a saja semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita ingginkan dan kita semua dimuka bumi ini diberikan keselamatan.

>>>>> izka belasungkawa <<<<<

kita semua akan membayar pajak penggunaan matahari kepada warga spanyol

Seorang wanita asal Spanyol mengklaim dirinya sebagai pemilik Matahari. Ia juga berjanji akan menarik biaya bagi siapa pun juga yang menggunakan Matahari.




Duran Angeles (49), warga asal Salvaterra do Mino, Spanyol telah mendaftarkan Matahari sebagai miliknya kepada notaris setempat. Menurut Angeles, sebuah negara memang dilarang mengklaim kepemilikan dari sebuah planet atau bintang. Namun aturan ini tidak berlaku bagi individu.

"Saya tidak bodoh, saya mengerti hukum. Saya melakukan hal ini, tapi seseorang juga telah melakukannya lebih dulu," terang Angeles seperti dilansir AFP, Minggu (28/11/2010).

Angeles menjelaskan, ide ini didapat setelah ia mengetahui ada seorang pria Amerika yang sudah melakukannya lebih dulu. Pria tersebut sudah mendaftarkan ke notaris juga sebagai pemilik sah bulan dan planet di tata surya ini.

Karena tidak ingin ketinggalan, Angeles segera mendaftarkan kepemilikan Matahari. Dalam aktanya, notaris menyatakan Angeles adalah pemilik bintang tipe spektral G2.

Kini Angeles akan menarik biaya dari seluruh orang yang menggunakan Matahari. Dana yang didapat, akan diberikan Angeles kepada pemerintah Spanyol.

Angeles juga berencana untuk membantu dunia mengakhiri bencana kelaparan di berbagai lokasi. Sebagian dana yang didapat juga akan didedikasikan untuk penelitian.